embun pagi bertitik berkilauan
di dingin jalan setapak
aku berjalan sendirian
memunguti kenangan terserak
menjejak becek tanah merah
lumpur lengket membebat
sepatu
mengganggu irama melangkah
senandung rindu mengharu
biru
tercium aroma lumut sungai
wangi parfummu terasa mengalir
ujung perjalanan hampir sampai
disambut bunyi gemericik air