Tentang Saya

Rasyid Widada, begitulah nama yang diberikan oleh bapak saya, H. Noor Husain, beberapa saat setelah saya dilahirkan dari rahim ibu saya, Hj. Asichah (alm.) pada 12 Maret 1973.. Saya lahir dan besar di Kudus, sebuah kabupaten kecil di pesisir utara Pulau Jawa.

Ada yang menarik terkait nama saya.. Karena lahir dan berada di lingkungan masyarakat Jawa, orang-orang sering salah menulis nama saya menjadi Rasyid Widodo, atau Rosyid Widodo.. Meskipun ini sepele, tetapi secara administratif tetap saja bikin masalah, he..he.. Entah sudah berapa kali saya harus mengoreksi tulisan nama saya di ijazah, kartu pelajar, kartu ujian, atau surat keterangan yang lain karena kesalahan penulisan tersebut. Bahkan, waktu lulus MI (setingkat SD) saya dan guru saya pernah harus mengurus perubahan nama saya ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten gara-gara penulisan nama saya di ijazah keliru, yang harusnya pake "a" ditulis pake "o"..


Hal "aneh" lain yang terkait dengan nama saya adalah banyak pula orang-orang yang baru kenalan dengan saya kemudian mengira saya bukan orang Jawa setelah tahu nama lengkap saya. Banyak yang mengira saya orang Sunda, bahkan pernah ada juga mengira saya orang Minang. Mungkin wajah dan nama saya kurang "njawani" kali ya.. he..he.. Padahal saya orang Jawa tulen. Bisa berbicara "kromo alus" ataupun "kromo inggil".. Saya juga bisa nembang beberapa tembang mocopat, lho.. he.he..


Menurut Bapak, nama saya diambil dari asmaul husna, yakni: "Ar Rasyid" dan "Al-Wadud". Ar-Rasyid artinya: Maha Pandai, Maha Cerdas. Sedangkan Al-Wadud artinya Maha Pecinta, Maha Penyayang. Banyak yang mengira bahwa nama Widada di nama belakang saya berasal dari bahasa Jawa yang artinya: selamat, sejahtera. Tapi gak, apa-apa.. Toh artinya bagus juga. Bukankah nama adalah doa? Jadi, kira-kira makna-makna baik itulah yang menjadi doa yang ingin disematkan Bapak untuk diri saya. Semoga Allah mengabulkan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar